HOME

  • GAMBAR

Kamis, 27 Januari 2011

serangga terseyum


LABA-LABA aneh ditemukan di Hawaii, Serangga kecil itu membentuk tanda aneh yang nampak seperti muka yang tersenyum.Ilmuwan menilai,binatang yang tidak berbahaya bagi manusia itu,membuat tanda seperti itu untuk membingungkan pemangsa.serangga ini sangat terancam punah di tempat tinggalnya di hutan hujan di kepulauan Hawaii di Lautan Pasifik.

Pakar laba-laba Dr Geoff Oxford (62) dari University of York mengatakan penemuan serangga itu mengagetkannya. "Saat aku membalik daun, pertama kali aku lihat tanda senyum itu. Banyak teori mengapa laba-laba mengembangkan tanda, salah satunya adalah untuk membingungkan predator," katanya. Ia menjelaskan, saat burung dan predator melihat, maka akan berfikir ulang apakah akan memakannya atau tidak. " Memang muka senyum itu tidak akan dapat membodohi burung secara total, tapi kemungkinan itu ada," katanya. Tanda aneh itu bisa menjadi duta pelestarian satwa Hawaii. Fauna di Hawaii telah terancam binatang dan tumbuhan yang dibawa manusia dari luar pulau itu, selama bertahun-tahun. Kebanyakan tanaman dan binatang di daratan rendah Hawaii saat ini, bukan spesies asli kepulauan itu.[ito]

ikan lele terbesar


Ini pas buat pepes lele 

IKAN BERTANDUK



Beberapa ilmuwan Australia menemukan kehidupan laut prasejarah yang aneh pada ratusan kilometer di bawah Great Barrier Reef.

Hal itu ditemukan ketika digelar misi yang tak pernah dilakukan sebelumnya, yaitu mendokumentasikan spesies yang terancam akibat pemanasan samudra.


Kehidupan purba itu berupa ikan hiu purba, ikan raksasa yang mengandung minyak ikan, kumpulan hewan berkulit keras, dan spesies cumi-cumi primitif dalam tempurung (nautilus) yang ditangkap kamera dari jauh di Osprey Reef.

Pemimpin peneliti Justin Marshall, Kamis (15/7/2010), mengatakan, timnya juga telah menemukan beberapa spesies ikan yang tak dikenal, termasuk "ikan hiu prasejarah enam insang".

Temuan itu berkat penelitian menggunakan kamera khusus yang sensitif terhadap cahaya suram dan dirancang untuk menjaring dasar samudra.

"Sebagian hewan yang telah kami saksikan adalah jenis yang kami perkirakan, sebagian lagi tak kami duga, dan sebagian hewan itu belum kami identifikasi," kata Marshall dari University of Queensland.


"Ada ikan hiu yang benar-benar tidak kami duga, yang mirip false cat shark, yang sungguh-sungguh memiliki sirip belakang yang aneh," kata Marshall sebagaimana dikutip kantor berita Perancis, AFP.

Tim tersebut menggunakan kepala tuna di ujung tongkat untuk menarik perhatian semua hewan itu, yang hidup jauh di bawah jangkauan cahaya.

Marshall mengatakan penelitian tersebut telah jadi makin mendesak akibat tumpahan minyak baru-baru ini yang memengaruhi Great Barrier Reff" yang terdaftar sebagai warisan dunia, dan meningkatnya ancaman terhadap keragaman hayatinya akibat pemanasan dan oksidasi samudra di dunia.

"Salah satu yang ingin kami lakukan dengan meneliti kehidupan di laut dalam ialah menemukan apa yang ada di sana, sebelum kita menghapuskannya," kata Marshall.

"Kami memang tidak mengetahui kehidupan apa yang ada di bawah sana, dan kamera kami sekarang dapat merekam perilaku dan kehidupan di biosfer terbesar Australia, laut dalam tersebut," katanya.



Para ilmuwan sudah memperingatkan bahwa daya tarik areal seluas 345.000 kilometer persegi itu menghadapi ancaman serius karena pemanasan global dan habisnya bahan kimiawi mengancam akan membunuh spesies laut dan mengakibatkan penyebaran penyakit.

Kapal batu bara China Shen Neng 1 mengoyak luka sepanjang tiga meter di terumbu karang tersebut ketika kapal itu kandas sewaktu berusaha mengambil jalan pintas pada 3 April. Akibat peristiwa tersebut, berton-ton minyak tersebar di lahan pembiakan dan suaka alam terkenal itu.

Sebanyak 200.000 liter bahan bakar berat tersembur ke perairan di sebelah selatan terumbu karang tersebut pada Maret, ketika beberapa kapal peti kemas yang dipenuhi pupuk jatuh dari Pacific Adventurer, yang berbendera Hongkong, selama amukan badai. Lambung kapal itu bolong.

Ini peristiwa minyak tumpah terburuk yang pernah dialami Australia. Marshall mengatakan, kamera penelitian sekarang akan dikirim ke Teluk Meksiko, yang menghadapi kebocoran minyak, untuk memantau dampak kebocoran minyak terhadap kehidupan laut di sana.

sumber :http://ujung-bumi.blogspot.com/2010/07/ditemukan-kehidupan-purba-di-dasar-laut.html